MEDIA ONLINE

MEDIA ONLINE
Click Me

Jumat, 13 Juli 2018

Kelompok Tani Kualu Hadiri Penyuluhan Cara Mengenali Hama Cabai dan Cara Pengendalian Hama

Photo Bersama
Petugas Penyuluh dan Kelompok Tani Kualu 
Ratukencana, Kampar  - Cabai termasuk dalam tanaman yang paling banyak dibudidayakan oleh Kelompok tani Kualu Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Prov Riau .

Sayangnya, serangan hama dan penyakit pada tanaman ini juga sangat banyak, dan cabai merah memiliki jenis organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang beragam.


Karena itu, penanganan penyakit pada tanaman cabai harus sangat diperhatikan, mulai dari pencegahan sampai dengan pengendaliannya. Penyakit yang menyerang tanaman cabai dapat mengakibatkan tanaman rusak atau bahkan gagal panen atau Hasil Panen yang kurang maksimal

Adapun OPT yang banyak ditemukan pada tanaman cabai dari berbagai antara lain, layu fusarium (Fusarium oxysporum f.sp). Penyakit ini memiliki gejala daun yang terserang mengalami kelayuan dan menguning, mulai dari bagian bawah tanaman kemudian menjalar ke atas menuju ranting muda.

Tempat luka infeksi akan tertutup hifa putih seperti kapas serta warna jaringan akar dan batang tanaman menjadi cokelat.Dampak dari serangannya adalah cabai yang masih kecil akan rontok apabila serangan sudah sampai pada batang.

Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan cara mennyemprot dengan herbisida seperti memutus rantai hama dan memusnahkan tanaman yang terserang. Atau dapat juga dengan memanfaatkan alat pembasmi hama lainya

Tindakan terakhir yang dilakukan dalam menangani layu fusarium adalah menggunakan fungisida, namun dalam dosis yang diperlukan saja.

Selanjutnya, layu bakteri ralstonia (Ralstonia solanacearum). Gejala terserangnya penyakit ini ditunjukkan jika pada tanaman tua, layu pertama biasanya terjadi pada daun yang terletak pada bagian bawah tanaman.

Pada tanaman muda, gejala layu mulai tampak pada daun bagian atas tanaman. Setelah beberapa hari tanaman akan mengalami layu tiba-tiba dan seluruh daun tanaman menjadi layu permanen, sedangkan warna daun akan tetap hijau dan kadang-kadang sedikit kekuningan.

Bila batang atau akar tanaman dipotong melintang dan dicelupkan dalam air jernih, maka akan keluar cairan keruh yang merupakan koloni bakteri yang menyerupai kepulan asap. Penyakit ini berkembang cepat saat musim hujan.

Pengendalian yang dapat dilakukan adalah mencabut dan memusnahkan tanaman terserang, penggunaan bibit sehat dan melakukan pergiliran tanaman, dapat memanfaatkan agen antagonisnya, yaitu Trichoderma sp. dan Gliocladium spp yang dapat diaplikasikan saat pemupukan dasar.

Tetapi bisa juga dengan memanfaatkan Bacillus subtilis sebagai penawarnya. Alternatif terakhir adalah menggunakan fungisida, namun dalam dosis yang diperlukan saja.

OPT selanjutnya yakni busuk buah antraknosa (Collectrotichum gloeospoiroides). Dimana gejala dari penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair, bisa berwarna hitam, orange  (apabila lingkungan lembab), dan cokelat pada buah cabai yang terserang.

Luka akan semakin melebar dan membentuk lingkaran seperti sendok terbalik.  Dalam waktu yang tidak lama buah akan menjadi cokelat kehitaman dan membusuk. Penyakit ini menyerang pada buah cabai yang masih muda maupun sudah tua. Penyakit ini dapat menular melalui satu patogen yang terbawa benih dan menyebar melalui percikan air dan media lain

Pada kondisi parah tanaman akan kehilangan semua daunnya dan akan memengaruhi kemampuan cabai dalam menghasilkan buah.

Penyakit ini dapat berkembang pesat saat musim hujan. Dan untuk pengendaliannya, dapat dilakukan dengan mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang, menanam bibit bebas patogen pada lahan yang tidak kontaminan.

disamping itu para anggota kelompok tani kualu yang di ketuai oleh Warijo mengungkapkan keluhan kendala lain selain dari hama seperti kurangnya  peralatan pertanian seperti mesin Bajak,Pupuk ,Bibit, serta warijo juga mengungkapkan harga hasil panen juga kurang setabil ia pun berharap pemerintah Kab Kampar dan pemerintah Prov Riau juga lebih memperhatikan kendala dan keluhan yang di alami oleh Kelompok Tani Kualu yang ada di Desa Kualu Kecamatan Tambang 



Sumber : Suarafakta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BINTANG TOUR & TRAVEL

BINTANG TOUR & TRAVEL
Click Me

SURYA PELANGI KONVEKSI

SURYA PELANGI KONVEKSI
Click Me